Kamu Mesti Tahu Perbedaan Scabies dan Jamur pada Kucing

Pada tulisan kali ini, kamu akan mengetahui perbedaan scabies dan jamur pada kucing yang dapat membahayakan kucing kamu.

 

 

 

 

 

 

 

 

Pendahuluan

Scottish fold

Permasalahan yang terjadi pada kucing peliharaan ini sebenarnya sangat banyak, misalnya saja seperti berbagai macam jenis penyakit mulut pada kucing. Namun permasalahan yang sering kali yakni tentang kulit ataupun kondisi fisik kucing yang lainnya.

Scabies dan jamuran adalah dua penyakit yang sering dialami anak bulu kesayangan. Keduanya memiliki gejala yang mirip. Yakni, gatal-gatal yang membuat kucing sering kali menggaruk kulitnya dan bulu-bulu yang rontok. Namun, pencegahan dan penanganannya berbeda.

Nah, banyak sekali pemilik kucing yang merasakan kebingungan sehingga tidak bisa memberikan perawatan yang tepat ketika dihadapkan dengan masalah Scabies dan juga jamur pada kucing. Jarang sekali orang awam yang paham terkait perbedaan scabies dan jamur pada kucing. Seperti apa perbedaannya?

Baca Juga : 

Jadi Apa Saja Jenis Jamur pada Kucing

Wih Ini Nih yang Harus Kamu Perhatiin Ciri Jamur pada Kucing

Perbedaan Scabies dan Jamur pada Kucing

Pada tulisan ini ada dua ahli yang akan menjelaskan mengenai perbedaan scabies dan jamur pada kucing. Berikut penjelasannya:

  • Menurut Mirza Yusa, dokter hewan dan ketua kodiklat Indonesia Cat Association (ICA), Aceh. Scabies merupakan jenis penyakit kulit pada kucing yang disebabkan oleh parasit atau tungau bernama Sarcoptes Scabiei.

Tungau tersebut bersarang dan bertelur dibawah kulit, sehingga menyebabkan gatal – gatal yang membuat kucing suka menggaruk.

Pengaruh dari kucing yang suka menggaruk akibat gatal-gatal menyebabkan infeksi sekunder, yaitu infeksi baru atau infeksi bakteri. Dari infeksi tersebutlah muncul luka di kulit yang disebut scabies.

Sementara jamur pada kucing sering disebut ringworm atau dermatophytosis, yang disebabkan oleh jamur dermatophytes.

Meski scabies dan jamur pada kucing merupakan penyakit kulit yang berbeda, keduanya sama – sama menular dari satu hewan ke heawan lainnya, dan dapat juga menular pada manusia.

  • Menurut Dokter Nadhor Nainggolan Msi menjelaskan, scabies dan jamuran kerap menyerang kucing di negara tropis. Sebab, mereka sering kali tidak memiliki pertahanan kulit yang kuat di iklim tersebut.

Penyebab kedua adalah lingkungan. Baik itu interaksi antar kucing maupun rumah atau tempat tinggal kucing yang tidak steril. Di situlah parasit atau jamur mudah hinggap ke tubuh kucing. Karena itulah, kebersihan lingkungan kucing butuh perhatian lebih agar penyakit tersebut tidak muncul.

Scabies

perbedaan scabies dan jamur pada kucing 1

Penyakit scabies disebabkan parasit berupa kutu atau tungau. Parasit itu menempel pada kulit kucing bagian atas. ”Ibaratnya, tungau itu menggali sampai bawah dan kulit bagian atas terangkat menjadi kulit mati,” jelas Nadhor.

Kulit mati tersebut membentuk keropeng-keropeng pada tubuh kucing. Itulah yang mengakibatkan kucing merasa gatal dan terus menggaruk.

Parasit tersebut sering kali muncul akibat pengaruh lingkungan. Misalnya, tempat yang kurang bersih dan tertular kucing lain. Gejala awalnya adalah muncul keropeng-keropeng di salah satu atau beberapa bagian kulit.

Jika sudah muncul keropeng-keropeng di kulit, Nadhor menyarankan agar segera diperiksakan. Nanti disarankan sejumlah perawatan yang sesuai dengan kemampuan.

”Mulai konvensional seperti mandi dengan sampo khusus atau injeksi,” ujar alumnus Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair) tersebut. Gejala scabies akan berkurang setelah dua sampai tiga hari pasca perawatan dan pengobatan. Kulit mati bakal luruh dan memancing pertumbuhan kulit baru.

Kamu juga bisa loh dapet Info lainnya tentang Susu untuk kucing.  Atau Tips mengatasi kucing Stres.

Jamuran

perbedaan scabies dan jamur pada kucing 2

Jamuran kerap disamakan dengan scabies karena gejalanya mirip. Namun, keduanya punya ciri fisik yang berbeda. Kucing yang jamuran terlihat memiliki kulit yang botak di satu atau beberapa bagian. Sebab, bulunya rontok di bagian-bagian tersebut.

Bagian yang terkena jamur sering kali juga terlihat memar. ”Lebih akurat diperiksa tenaga medis khusus,” kata founder ELiM Veterinary Care tersebut.

Penanganannya beragam. Mulai obat oles, mandi dengan sampo antijamur, hingga obat minum. ”Sudah ditemukan injeksinya, namun belum masuk Indonesia,” ujarnya.

Pencegahannya dengan memastikan kelembapan dan kebersihan lingkungan terjaga, serta kecukupan gizi yang baik.

Itulah perbedaan scabies dan jamur pada kucing menurut para ahli yang dapat kamu jadikan pengetahuan.

Ciri – ciri dan pengobatan Scabies

Secara umum ciri – ciri scabies adalah kulit tampak menebal, timbul keropeng diikuti rasa gatal. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah treatment antiektoparasit, dapat berupa injeksi, obat oles, dan obat minum.

Ciri – ciri dan pengobatan Jamuran

Secara umum ciri – ciri dari jamuran adalah kemerahan pada kulit dan gatal. Sering menimbulkan kebotakan pada beberapa bagian kulit. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah bulunya dicukur, diberi obat oles atau obat minum.

Bisa Juga Nih Baca:

Apa Saja Ciri Ciri Scabies pada Kucing

Tips Cara Memotong Kuku Kucing

scratch cat

Penyebab dan Indikasi dari Scabies dan Jamuran

Penyebab

Untuk masalah penyebabnya sendiri sudah berbeda, dimana untuk jamur pada kucing telah disebabkan oleh virus Ringworm. Ini merupakan suatu jenis jamur yang telah hidup di bulu dan kulit kucing. Sehingga anda sebagai pemilik perlu dengan teliti dan rutin melakukan pemeriksaan agar tidak sampai terjadi jamuran.

Sedangkan untuk scabies sendiri telah disebabkan oleh tungau parasit atau nama internasionalnya yakni Sarcoptes scabiei. Dan hal berikut sulit untuk dideteksi sejak dini, dikarenakan kehadirannya pada tubuh kucing sangat sulit dilihat dengan mata telanjang.

Indikasi

Kemudian untuk soal tanda-tanda atau gejala kucing jamuran, hewan peliharaan anda tidak akan nampak indah lagi. Rambut kucing banyak yang berjatuhan dan semakin memar tubuhnya, dan terkadang kulitnya sendiri juga menjadi kering dan mirip seperti ketombe.

Dengan demikian bisa dikatakan kalau jamuran menjadi salah satu penyebab bulu kucing botak juga, dimana ini jelas wajib dihindari bagi jenis kucing yang mengandalkan bulunya. Serta jangan lupa untuk menerapkan cara merawat bulu kucing agar peliharaan tetap tampil cantik.

Lalu untuk gejala kucing scabies paling umum yakni hewan peliharaan yang tengah terinfeksi ini akan sering menggaruk garuk kudis yang awalnya muncul di bagian kepala. Dan setelahnya akan muncul kerak kulit mati hingga akhirnya menyebabkan kebotakan.

Jika sudah terjadi hal demikian, segera anda melakukan pengobatan yang disarankan oleh dokter hewan. Dan ketika sudah selesai, baru menerapkan cara menumbuhkan bulu kucing yang botak supaya bulu-bulu indahnya tumbuh dengan lebat kembali.

Penularan Perbedaan Scabies dan Jamur pada Kucing

Dan masalah penularan sendiri sebenarnya kedua jenis penyakit tersebut sama-sama bisa menginfeksi kucing yang lainnya. Akan tetapi jamur pada kucing dianggap lebih mudah tertular pada jenis kucing lainnya ketika berada di satu rumah dan sering bermain bersama.

Penularan penyakit jamuran pada kucing ini bisa melalui kontak secara langsung antara satu kucing dan yang lainnya. Berbeda dengan Scabies yang menular melalui beberapa hal lebih rumit, seperti di tempat tidurnya atau mungkin saat bersentuhan dalam waktu lama.

Kalau memang salah satu kucing sudah diketahui terjangkit masalah berikut, apalagi kalau di rumah ada kucing termahal di dunia, maka harus secepatnya dipisahkan dari kandangnya bersama yang lain. Anda harus mempersiapkan tempat isolasi untuknya sementara waktu.

Baca juga:

Bagaimana Cara Menyembuhkan Scabies pada Kucing yang Ampuh?

Inilah Gejala Awal Scabies Kucing yang Harus Kamu Tahu!

Perawatan & Pencegahan Perbedaan Scabies dan Jamur pada Kucing

Perawatan

Untuk memberantas jamur, kamu harus melakukan pemeliharaan rutin seminggu sekali. Memotong bulu kucing merupakan solusi yang bagus, namun jangan terlalu pendek. Diharapkan ketika mandi, shampoo harus menembus kedalam kulit serta jenis shampoo yang dapat dipakai mengandung oatmeal atau lidah buaya.

Perbedaan Scabies dan Jamur pada Kucing 3

Selanjutnya ketika kucingmu terserang kudis, kamu bisa memakai minyak zaitun selepas memandikannya supaya kelembapan kulit selalu terjaga dan kucing tak lagi terserang gatal-gatal. Kamu dapat mengoleskan minyak di bagian yang sakit serta pijat lembut.

Sedangkan pengobatan scabies, mungkin kamu perlu memakai cuka yang bisa digunakan menghilangkan tungau. Kamu bisa juga melelehkan cuka sedikit yang ditambahi air serta tuangkan dengan lembut ataupun membilas daerah yang terkena scabies.

Pencegahan

Untuk pencegahannya sendiri masih sama, yang dimana kamu dapat memisahkan kucing dengan kucing lainnya. Dan saat dipastikan jika kucing mempunyai jamur atau kudis, perubahan perlu dilakukan di tempat tidur, mainan, kerah, ataupun beberapa hal yang berkaitan dengan kucing yang sudah terserang scabies atau jamur.

Kamu juga bisa nih menggunakan minyak VCO untuk menjaga keindahan bulu kucing kamu!

Nah, itulah penjelasan tentang beda scabies dan jamur pada kucing. Semoga artikel diatas bisa menambah pengetahuan dan wawasan kamu semua sehingga kucing kesayangan dirumah tidak mengalami kedua jenis penyakit kulit tersebut. Semoga bermanfaat!

Penutup

Terima kasih telah membaca tulisan kami yang tentang Kamu Mesti Tahu Perbedaan Scabies dan Jamur pada Kucing ini. Semoga bermanfaat untuk kamu dalam merawat kucing peliharaan.

Jangan lupa share artikel ini pada teman penyayang binatang yang memiliki masalah yang sama.

Selalu berikan makanan yang alami berkualitas bagi hewan kesayangan Kamu seperti raw food kucing.

Silahkan baca artikel lain di website GogogMeong Raw Food Kucing – Anjing.

artikel utama kami yang mengulas mengenai perbedaan scabies dan jamur pada kucing

error: Alert: Content is protected !!