Catlovers kali ini kami akan membahas mengenai masa kritis distemper kucing, pernahkah kucing kalian terkena virus panleukopenia?
Pendahuluan – Masa Kritis Distemper Kucing
Catlovers, sebagian besar dari kamu pasti pernah mendengar tentang Virus Feline Panleukopenia atau sering disingkat menjadi virus panleu atau FPV. Penyakit yang menjadi momok utama pemelihara kucing terutama anakan kucing ini juga dikenal sebagai distemper kucing atau parvo kucing.
Virus panleukopenia seolah menjadi momok tersendiri. Apalagi di musim penghujan seperti sekarang, kisah-kisah kematian kucing karena virus yang kerap disebut distemper ini datang silih berganti.
Kalau kamu masih ingat, di akhir Januari 2020 lalu, virus panleukopenia bahkan pernah menjadi perbincangan banyak orang. Saat itu dilaporkan puluhan ekor kucing di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah mati mendadak.
Menurut Sutiyarmo selaku Pengawas Kesehatan Hewan Dispertan PP (Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan) Karanganyar, kematian mendadak puluhan ekor kucing itu karena terinfeksi panleukopenia. Setidaknya ada 27 ekor kucing mati mendadak karena panleukopenia.
Jadi, masa kritis distemper kucing itu kapan? Sebelum kita membahasnya akan lebih baik kita mengetahui apa itu distemper/virus panleukopenia.
Pemahaman Panleukopenia
Pernah mengalami kucing diare hebat dan tidak lama kemudian meninggal dunia? Bisa jadi kucingmu terkena virus panleukopenia. Apa sih itu?
Saat perubahan musim seperti sekarang ini, angka kejadian kucing terinfeksi Panleukopenia Virus sangatlah tinggi. Virus ini terutama menyerang anak kucing yang belum divaksin.
Feline Panleukopenia Virus (FPV) sangat menular, fatal dan penyakit ini dapat ditemui diseluruh penjuru dunia. FPV merupakan penyebab kematian tertinggi pada kucing dan virus ini dapat hidup di lingkungan sampai 1 tahun.
drh. Sinawang mengatakan bahwa feline panleukopenia menyerang sistem kekebalan tubuh, tepatnya leukosit yang berfungsi untuk membentuk antibodi. Jika leukosit yang diserang, maka jumlahnya akan menurun dan membuat kucing kesulitan membentuk antibodi. Seperti apa gejala feline panleukopenia yang bisa dikenali?
FPV disebut juga distemper kucing, dapat menular dari kucing lain yang terinfeksi melalui fecesnya, sekresi atau muntahannya, manusia juga bisa membawanya di baju, sepatu, dll.
FPV menginfeksi sel-sel di sumsum tulang, kelenjar pertahanan, epitel usus dan pada hewan muda, menyerang otak dan retina mata. Pada kucing hamil dapat menular transplasenta yang dapat menyebabkan mumifikasi janin, keguguran atau anak mati di kandungan. Masa kritis Distemper Kucing yang berbahaya.
FPV menimbulkan gejala demam, lemah, tidak mau makan. Setelah 1-2 hari demam kucing akan muntah dan diare yang sering disertai dengan darah. Pada anak kucing dapat menyebabkan mati mendadak tanpa gejala. Sebelum kita membahas masa kritis distemper kucing, sebaiknya kita membahas gejala distemper kucing lebih jauh lagi!
Baca Juga:
3 Macam Macam Vaksin Kucing & Jadwal Pemberiannya
Bagaimana Cara Vaksin Kucing Sendiri? 3 Vaksin Inti
Gejala Kucing Terkena Virus Feline Panleukopenia
Kucing yang terkena Virus Feline Panleukopenia tidak langsung menunjukan gejala. Ada masa inkubasi, yaitu masa saat virus bereplikasi di dalam tubuh sebelum akhirnya tubuh menunjukan gejala sakit. Masa inkubasi itu adalah sekitar 3-7 hari setelah kucing terinfeksi. Gejala yang umumnya timbul meliputi:
- Demam
- Muntah
- Diare yang kelamaan bisa menjadi diare berdarah
- Tidak mau makan
- Dehidrasi
- Depresi
- Gemetar
- Kesakitan di daerah perut
- Lemas
Apabila infeksi sudah parah, gejala seperti hipotermia, shock karena sepsis, dan masalah pembekuan darah bisa terlihat pada kucing. Penting juga untuk diketahui, pada kasus perakut yang umumnya terjadi di anakan kucing umur kurang dari 8 minggu, kematian mendadak tanpa diikuti gejala lain bisa terjadi.
Apakah ini masa kritis distemper kucing?
Masa Kritis Distemper Kucing
Menurut dokter Nur masa kritis distemper kucing, ketika kucing yang terkena panleukopenia bukan kitten, peluang untuk sembuh lebih besar, meskipun belum tentu 100%. Saat pemeriksaan akan diketahui kucing mengalami sakit pada perut, dehidrasi, pembesaran kelenjar pertahanan terutama di perut.
Jika sudah menyerang syaraf akan terjadi inkoordinasi, gemetar,dll. kematian sangat tinggi menyerang anak kucing dengan umur dibawah 5 bulan.
Masa kritis Distemper Kucing adalah selama 5-7 hari. Jika kucing bisa bertahan hidup selama itu, kemungkinan sistem imun tubuhnya sudah bisa melawan, tapi belum bisa dipastikan kesembuhannya. Sementara untuk masa tanggap bahaya virus adalah 14 hari, sehingga jika kucing bisa melewati 14 hari setelah terinfeksi virus, bisa dibilang dia sembuh dan berhasil melawan panleukopenia.
Itulah masa kritis distemper kucing, lalu dengan melakukan tes apa saja untuk dapat mendiagnosa distemper?
Mendiagnosa Distemper
Pemeriksaan fisik sangat diperlukan dalam mendiagnosa FPV sebelum dilanjutkan dengan penggunaan test kit antigen yang umum tersedia di klinik-klinik hewan di Indonesia.
Tes darah juga sering disarankan untuk melihat derajat anemia dan keparahan rendahnya sel darah putih yang umum terjadi di kasus Virus Feline Panleukopenia . Tes feces juga dilakukan untuk melihat adanya kemungkinan lain diare atau infestasi parasit ikutan pada kasus ini, contohnya kecacingan.
Itulah yang perlu dilakukan untuk mendiagnosa distemper kucing, sebelum terjadi masa kritis distemper kucing.
Penanganan Kucing Terpapar Distemper
Tingkat kesembuhan kucing yang terkena FPV lebih rendah dari 40% terutama pada kucing yang belum pernah divaksin, namun penanganan yang cepat dan tepat bisa membantu meningkatkan persentase kesembuhan dari penyakit ini di masa kritis distemper kucing.
Penanganan yang umumnya dilakukan oleh dokter hewan pada kucing yang terkena Virus Feline Panleukopenia adalah penanganan simptomatis karena FPV belum ada obatnya sejauh ini. Penanganan simptomatis dilakukan untuk membantu memperbaiki kondisi tubuh saat tubuh melawan virus menggunakan sistem imunnya sendiri. Penanganan simptomatis yang dilakukan umumnya sebagai berikut:
- Terapi cairan berupa infus untuk menangani dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit parah yang umumnya terjadi
- Anti muntah untuk mengatasi muntah-muntah yang memperparah kondisi dehidrasi.
- Antibiotik melawan infeksi bakteri sekunder/ikutan yang umum terjadi pada infeksi virus ini. Infeksi bakteri umumnya terjadi di organ pencernaan yang memperparah gejala kucing yang terinfeksi.
- Obat cacing apabila ditemukan infeksi kecacingan yang mengikuti, namun biasa diberikan saat gejala sudah mereda dan tidak ada muntah.
Namun, sayangnya FPV belum ada obatnya, Pengobatan yang diberikan dokter hewan biasanya hanya suportif dari gejala yang ada dengan memperbaiki dehidrasinya yaitu pemberian infus dan perbaikan elektrolit. Pemberian obat anti muntah dan vitamin. Selanjutnya tergantung kekebalan tubuh masing-masing individu kucing yang akan melawannya.
Pencegahan Distemper Kucing
Pencegahan yang dapat dilakukan yang jelas adalah dengan vaksinasi, ini adalah investasi terbaik untuk menjaga kucing kita sehat sebelum terkena wabah apalagi di saat musim seperti ini. Vaksinasi dapat mulai diberikan saat kucing berumur 2 bulan. Akan lebih baik melakukan mencegahan distember kucing dibandingkan mengobati pada Masa kritis Distemper Kucing.
Selain penyakit FPV ini sangat berbahaya, biaya terapinya pun termasuk mahal karena kucing membutuhkan perawatan intense dan juga obat-obatan injeksi serta isolasi di ruangan khusus untuk mencegah penularan ke kucing lain. Namun kabar baiknya vaksin melawan Virus Feline Panleukopenia terbukti sangat efektif mencegah kucing kamu terkena penyakit mematikan ini.
Vaksin yang disarankan pada kucing dimulai di umur 8 minggu untuk mencegah vaksin gagal karena antibodi maternal dari Ibu, dan diulang dengan jarak 3-4 minggu sampai kucing berusia 16 minggu. Setelah kucing kamu mendapat vaksinasi komplit, barulah aman untuk bergabung dengan kucing lain.
Vaksinasi tahunan pada kucing dewasa juga diperlukan untuk mencegah FPV. Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan antibodi kucing dewasa terhadap virus tersebut.
Itulah penjelasan mengenai Masa kritis Distemper Kucing secara lengkap.
Penutup
Jadi, Distemper rentan menyerang anak kucing, kucing dari segala usia dapat terinfeksi terutama yang belum mendapat vaksinasi. Masa kritis Distemper Kucing adalah selama 5-7 hari. Sayangnya FPV belum ada obatnya.
Pencegahan yang dapat dilakukan yang jelas adalah dengan vaksinasi, ini adalah investasi terbaik untuk menjaga kucing kita sehat sebelum terkena wabah apalagi di saat musim seperti ini. Vaksinasi dapat mulai diberikan saat kucing berumur 2 bulan.
Sekian Pembahasan kami tentang Masa Kritis Distemper Kucing dan Penjelasan Lengkapnya. Semoga bermanfaat, terima kasih telah membaca artikel kami bila ada kekurangan silahkan tambahkan di kolom komentar.
Jangan lupa share artikel ini pada teman penyayang binatang yang memiliki masalah yang sama.
Selalu berikan makanan yang alami berkualitas bagi hewan kesayangan Kamu seperti raw food kucing.
Silahkan baca artikel lain di website GogogMeong Raw Food Kucing – Anjing.