Jual raw food kucing di Blitar, Raw Food GogogMeong membuat kucing kesayangan Kamu lebih sehat, bulu lebat, gigi putih dan pup tak berbau dengan makanan 100% protein hewani standard BARF Australia.
Jual raw food kucing di Blitar
“Raw Food GogogMeong membikin kucing kesayangan Kamu lebih sehat, bulu lebat, gigi putih dan pup tidak berbau dengan makanan 100% protein hewani standard BARF Australia”.
Kucing Kamu Menderita….
Dengan memberikan kucing kamu Makanan Pabrik yang penuh Zat Kimia Berbahaya, cepat atau lambat kucing peliharaanmu akan Menderita…
- Gigi kuning…
- Bulu rontok dan kasar…
- Stamina dan metabolisme turun…
- Pencernaan & kemih terganggu…
Malah Lebih Fatal lagi, menderita penyakit berat seperti Diabetes & Serangan Jantung.
Kucing secara natural yaitu hewan pemakan daging jadi kurang sesuai malah membahayakan jika dianggap sebagai pemakan segala. Mungkin kucing masih dapat mengkonsumsi makanan yang tidak cocok. Tetapi perlu diingat, kucing masih mempunyai sistem percernaan seperti karnivor lainnya. Maka tidaklah heran, lambat laun kucing kita kan berkurang kesehatannya karena pemberian makanan yang salah. Inilah salah satu motivasi kami jual raw food kucing di Blitar mempromosikan raw feeding ini.
Jaminan jual raw food kucing di Blitar…
Untuk hewan peliharaanmu lebih sehat, GogogMeong jual raw food kucing di Blitar memberikan 6 jaminan kualitas, adalah:
Tanpa Karbohidrat
Tak ada campuran seluruh macam karbohidrat apa saja dalam produk kami seperti tepung-tepungan. Zat dan nutrisi dalam karbohidrat tidak diperlukan oleh Kucing Kamubahkan bisa berbahaya.
100% Protein Hewani
Untuk memenuhi semua gizi, produk dihasilkan dari 100% hewani mulai dari secara khusus daging, jantung, jeroan dan tulang. Semuanya berasal dari daging-daging yang berkwalitas tinggi.
Tanpa Zat Kimia
Walaupun ada zat kimia yang dikategorikan tak membahayakan, melainkan efek sampingnya pasti ada atau belum diketahui pada kucing Kamu. Untuk menghidarinya, kami menjamin bahwa produk raw food kucing kami tanpa dicampur zat kimia apa saja.
Tanpa Pengawet
Produk raw food kucing kami diciptakan dalam jumlah terbatas sesuai permintaan dalam waktu tertentu sehingga tidak ada bahan pengawet berbahaya yang digunakan dalam produksinya.
Tanpa Buah & Sayur
Kucing merupakan karnivora secara alaminya jadi cara pencernaannya tak dirancang untuk buah & sayur. Jadi kami tidak mencampurkan buah dan/atau sayur apapun dalam jumlah berapa bahkan ke dalam produk kami hal yang demikian.
Standard BARF
Produk ialah mencontoh standard Biologically Appropriate Raw Food (BARF) dari proporsi bahan mentah dan cara kerjanya. BARF yaitu salah satu standard yang paling banyak dipakai diluar negeri untuk makanan raw food.
Berikut merupakan sebagian testimoni dari konsumen kami yang puas dengan produk raw food GogogMeong.
Testimoni jual raw food kucing di Blitar
“Awalnya takut ngasih rawfood ke kucing aku karena katanya ada bakteri, namun setelah baca-baca, aku coba kasihkan, ini udah hampir 2 bulan, kucing aku sehat-sehat aja malah tambah aktif”
R Putri Andina – Mahasiswi
“Produk makanan raw foodnya dan produk susunya cocok dengan peliharaan saya, penjualnya ramah, respon cepat plus ongkir gratis kalo masih di sekitaran Bandung”
Rian Wulandari – Ibu Rumah Tangga
Tiga Cara Supaya Kucing KamuLebih Sehat…
Kami jual raw food kucing di Blitar dengan kualitas terbaik. Jadi bagaimana cara supaya kucing Kamu lebih sehat dan konsisten sehat dalam jangka Panjang? Silahkan ikuti pertanda ini…
Hubungi Kami Sekarang
Silahkan langsung hubungi kami via WA atau pesan langsung via toko online Kami atau via marketplace kesayangan Kamu.
Pilih, Bayar & Dikala
Pilihlah macam raw food kucing yang menjadi unggulan kucing, bayar dan akan segera kami kirimkan.
Kucing Kesayangan Kamu Tambah Sehat
Ikuti petunjuknya penggunaan dan pemberian raw food dan segera berikan pada binatang kesayangan.
Harga raw food kucing kirim Blitar
Sebagai Pilihannya, kami telah memiliki lima alternatif raw food kucing untuk dikirim ke Blitar. Keempat opsi tersebut ialah mix dari 2 macam produk berkwalitas.
Ke-4nya yaitu:
Raw Food Kucing Sapi Ayam Mixed Makanan Kucing Basah Premium
Dapatkan potongan harga dari Rp 73.900 menjadi Rp 55.900.
Raw Food Kucing Puyuh Salmon Mixed Makanan Kucing Basah Premium
Dapatkan potongan harga dari Rp 80.900 menjadi Rp 64.900.
Raw Food Kucing Bebek Kelinci Mixed Makanan Kucing Basah Premium
Dapatkan potongan harga dari Rp 88.900 menjadi Rp 69.900.
Raw Food Kucing Kambing Kalkun Mixed Makanan Kucing Basah Premium
Dapatkan potongan harga dari Rp 92.900 menjadi Rp 72.900.
Raw Food Kucing Kelinci Ikan Laut Mixed Makanan Kucing Basah Premium
Dapatkan potongan harga dari Rp 80.900 menjadi Rp 60.900.
Harga belum termasuk ongkos kirim dan kemasan freezer. Harga kemasan Rp (max 3), Rp ( max). Jadi pesan lebih banyak lebih ekonomis dari sisi pengiriman.
Jual raw food kucing di Blitar…
Kami di GogogMeong Raw Food Kucing – Anjing ingin menolong membikin kucing Kamulebih sehat dengan bulu lebat yang lembut, gigi putih dan pup yang tidak berbau.
Untuk mendapatkan segala hal itu, makanan yang pas dan alami menjadi elemen paling penting.
Tetapi, masalahnya makanan komersial yang Kamu berikan kini bukanlah makanan natural bagi kucing Kamu yang merupakan karnivora secara alami.
Disinilah Kami, jual raw food kucing di Blitar, hadir untuk membikin kucing Kamu lebih sehat dalam bentang panjang Anda.
Kami yakin bahwa raw food kucing merupakan makanan alami yang harus diberi bagi carnivore kesayangan Kamu.
KamuIan Billinghurst pemrakarsa gerakan pemberian raw food kucing asal Australia ini, kalau binatang kesayangan Kamudiberikan raw food akan membuat:
- Meningkatkan imunitas tubuh
- Mengurangi jumlah hairball
- Memperbaiki berat badan ideal
- Mengurangi aroma bau pada kotoran
- Menyehatkan kulit dan memperindah bulu
- Meningkatkan stamina dan metabolisme tubuh
- Kamusituasi sulit pencernaan dan saluran kemih
Hasil penelitian bertahun-tahun Dr. Ian hal yang demikian menjadi standard BARF, sesudah makan raw food seluruh manfaat diatas akan dirasakan kucing Kamu.
BARF sendiri yaitu Biologically Appropriate RAW Food (BARF) atau ada yang mengatakan Bone and Raw Food (BARF).
Jadi, bergabunglah dengan lebih dari 1.000 konsumen kami dan puluhan ribu di semua dunia yang sudah memperlakukan kucing dan kucing Kamupantas kodratnya sebagai karnivora alami.
Jadi, segera WA kami kini, seketika akan kami kirimkan raw food kucing terbaik, dan berikanlah pada kucing kesayangan Kamu.
STOP! berikan makanan penuh pengawet, zat membahayakan dan karbohidrat, yang bisa menyebabkan bulu rontok, gigi kuning dan pup yang benar-benar bau plus kemungkinan terkena diabetes dan serangan jantung dalam rentang panjang.
CEPAT, beralih ke GogogMeong Raw Food Kucing – Anjing dengan 100% protein hewani, standard BARF Australia, yang membikin kucing Kamu lebih sehat dengan bulu lebat yang lembut, gigi putih dan pup yang tidak berbau.
Asal Konsumen jual raw food kucing di Blitar…
Asal konsumen raw food kucing GogogMeong berasal dari Kabupaten Blitar, Jawa Timur melalui online.
Sekilas tentang Kabupaten Blitar
Kabupaten Blitar (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦧ꧀ꦭꦶꦠꦂ Pegon: بليتر) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Pusat pemerintahan kabupaten ini berada di kecamatan Kanigoro setelah sebelumnya satu wilayah dengan Kota Blitar. Kota Blitar sekarang menjadi enklave dari Kabupaten Blitar Pada tahun 2020, penduduk kabupaten Blitar berjumlah 1.223.745 jiwa dengan kepadatan 770 jiwa/km2.
Gunung Kelud (1.731 mdpl.) adalah salah satu gunung api strato yang masih aktif di Pulau Jawa yang terletak di bagian utara kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Kediri. Bagian selatan Kabupaten Blitar yang dipisahkan oleh Sungai Brantas dikenal sebagai penghasil kaolin dan dilintasi oleh Pegunungan Kapur Selatan. Pantai yang terkenal antara lain Pantai Tambakrejo, Serang dan Jalasutra.
Blitar, baik kota maupun kabupaten, terletak di kaki Gunung Kelud, Jawa Timur. Daerah Blitar selalu terkena lahar Gunung Kelud yang sudah meletus puluhan kali terhitung sejak tahun 1331. Lapisan-lapisan tanah vulkanik yang banyak ditemukan di Blitar pada hakikatnya merupakan hasil pembekuan lahar Gunung Kelud yang telah meletus secara berkala sejak ratusan tahun yang lalu.
Keadaan tanah di daerah Blitar yang kebanyakan berupa tanah vulkanik, mengandung abu letusan gunung berapi, pasir dan napal (batu kapur yang tercampur tanah liat). Tanah tersebut pada umumnya berwarna abu-abu kekuningan, bersifat masam, gembur dan peka terhadap erosi. Tanah semacam itu disebut regosol yang dapat dimanfaatkan untuk menanam padi, tebu, tembakau dan sayur mayur. Selain hijaunya persawahan yang mendominasi pemandangan alam di daerah Kabupaten Blitar, ditanam pula tembakau di daerah ini. Tembakau mulai ditanam sejak Belanda berhasil menguasai daerah ini sekitar abad ke-17. Bahkan kemajuan ekonomi Blitar pernah ditentukan dengan keberhasilan atau kegagalan produksi tembakau.
Sungai Brantas yang mengalir dari timur ke barat membagi Kabupaten Blitar menjadi dua, yaitu bagian utara dan selatan. Bagian selatan Kabupaten Blitar (sering disebut Blitar Selatan) kebanyakan tanahnya berjenis grumusol. Tanah semacam ini hanya produktif bila dimanfaatkan untuk menanam ketela pohon, jagung dan jati.
Sungai Brantas merupakan sungai terpanjang kedua di Jawa Timur setelah Bengawan Solo (sebagian mengalir di wilayah Jawa Tengah). Sungai ini memegang peranan penting dalam sejarah politik maupun sosial Provinsi Jawa Timur. Sungai yang berhulu di Gunung Arjuno ini turut membawa unsur-unsur utama dari dataran tinggi aluvial di Malang yang bersifat masam sehingga menghasilkan unsur garam yang berguna bagi kesuburan tanah.
Di Kabupaten Blitar, aliran air Sungai Brantas diberi tambahan unsur utama sehingga menyebabkan daerah dataran rendah aluvial yang dilintasi Sungai Brantas, seperti Tulungagung dan Kediri, memiliki tanah yang subur. Di Blitar juga saat ini terdapat 3 waduk/bendungan yakni, Bendungan Serut (Lodoyo), Wlingi Raya dan Selorejo.
Sumbersih
Tiga daerah subur, yaitu Malang, Kediri dan Mojokerto, seakan-akan “diciptakan” oleh Sungai Brantas sebagai pusat kedudukan suatu pemerintahan, sesuai dengan teori natural seats of power yang dicetuskan oleh pakar geopolitik, Sir Halford Mackinder, pada 1919. Teori tersebut memang benar adanya karena kerajaan-kerajaan besar yang didirikan di Jawa Timur, seperti Kerajaan Kediri, Kerajaan Singosari dan Kerajaan Majapahit, semuanya beribu kota di dekat daerah aliran Sungai Brantas.
Jika saat ini Kediri dan Malang dapat dicapai melalui tiga jalan utama, yaitu melalui Mojosari, Ngantang, atau Blitar, maka tidak demikian dengan masa lalu. Dulu orang hanya mau memakai jalur melalui Mojosari atau Blitar jika ingin bepergian ke Kediri atau Malang. Hal ini disebabkan karena saat itu, jalur yang melewati Ngantang masih terlalu berbahaya untuk ditempuh, seperti yang pernah dikemukakan oleh J.K.J de Jonge dan M.L. van de Venter pada tahun 1909.
Jalur utara yang melintasi Mojosari sebenarnya saat itu juga masih sulit dilintasi mengingat banyaknya daerah rawa di sekitar muara Sungai Porong. Di lokasi itu pula, Laskar Jayakatwang yang telah susah payah mengejar Raden Wijaya pada tahun 1292 gagal menangkapnya karena medan yang terlalu sulit. Oleh karena itulah, jalur yang melintasi Blitar lebih disukai orang karena lebih mudah dan aman untuk ditempuh, didukung oleh keadaan alamnya yang cukup landai.
Pada zaman dulu, daerah Blitar merupakan daerah lintasan antara Dhoho (Kediri) dengan Tumapel (Malang) yang paling cepat dan mudah. Di sinilah peranan penting yang dimiliki Blitar, yaitu daerah yang menguasai jalur transportasi antara dua daerah yang saling bersaing (Panjalu dan Jenggala serta Dhoho dan Singosari). Banyaknya prasasti yang ditemukan di daerah ini (kira-kira 21 prasasti) bisa dikaitkan dengan alasan tersebut.
Pendapat yang mengatakan bahwa Kabupaten Blitar merupakan daerah perbatasan antara Dhoho dengan Tumapel dapat disimpulkan dari salah satu cerita dalam Kitab Negarakertagama karya Empu Prapanca. Disebutkan dalam kitab tersebut bahwa Raja Airlangga meminta Empu Bharada untuk membagi Kerajaan Kediri menjadi dua, yaitu Panjalu dan Jenggala. Empu Bharada menyanggupinya dan melaksanakan titah tersebut dengan cara menuangkan air kendi dari ketinggian. Air tersebut konon berubah menjadi sungai yang memisahkan Kerajaan Panjalu dan Kerajaan Jenggala. Letak dan nama sungai ini belum diketahui dengan pasti sampai sekarang, tetapi beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa sungai tersebut adalah Sungai Lekso (masyarakat sekitar menyebutnya Kali Lekso). Pendapat tersebut didasarkan atas dasar etimologis mengenai nama sungai yang disebutkan dalam Kitab Pararaton.
Diceritakan dalam Kitab Pararaton bahwa balatentara Daha yang dipimpin oleh Raja Jayakatwang berniat menyerang pasukan Kerajaan Singosari yang dipimpin oleh Raja Kertanegara melalui jalur utara (Mojosari). Adapun yang bergerak melalui jalur selatan disebutkan dalam Kitab Pararaton dengan kalimat saking pinggir Aksa anuju in Lawor… anjugjugring Singosari pisan yang berarti dari tepi Aksa menuju Lawor… langsung menuju Singosari. Nama atau kata Aksa yang muncul dalam kalimat tersebut diperkirakan merupakan kependekan dari Kali Aksa yang akhirnya sedikit berubah nama menjadi Kali Lekso. Pendapat ini diperkuat lagi dengan peta buatan abad ke-17 (digambar ulang oleh De Jonge) yang mengatakan bahwa …di sebelah timur sungai ini (Sungai Lekso) adalah wilayah Malang dan di sebelah baratnya adalah wilayah Blitar.
Karena letaknya yang strategis, Blitar penting artinya bagi kegiatan keagamaan, terutama Hindu, pada masa lalu. Lebih dari 12 candi tersebar di seantero Blitar. Adapun candi yang paling terkenal di daerah ini adalah Candi Penataran yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok. Menurut riwayatnya, Candi Penataran dahulu merupakan candi negara atau candi utama kerajaan. Pembangunan Candi Penataran dimulai ketika Raja Kertajaya mempersembahkan sima untuk memuja sira paduka bhatara palah yang berangka tahun Saka 1119 (1197 Masehi).
Nama Penataran ini kemungkinan besar bukan nama candinya, melainkan nama statusnya sebagai candi utama kerajaan. Candi-candi pusat semacam ini di Bali juga disebut dengan penataran, misalnya Pura Panataransasih. Menurut seorang ahli, kata natar berarti pusat, sehingga Candi Penataran di sini dapat diartikan sebagai candi pusat.
Di sebelah timur Candi Penataran terdapat Candi Plumbangan yang berlokasi di Kecamatan Doko, yang oleh masyarakat setempat juga dijadikan sebagai objek wisata.
Salah satu sumber sejarah yang paling penting adalah prasasti karena merupakan dokumen tertulis yang asli dan terjamin kebenarannya. Prasasti dapat diartikan sebagai tulisan dalam bentuk puisi yang berupa pujian.
Enam abad yang lalu, tepatnya pada bulan Waisaka tahun Saka 1283 atau 1361 Masehi, Raja Majapahit yang bernama Hayam Wuruk beserta para pengiringnya menyempatkan diri singgah di Blitar untuk mengadakan upacara pemujaan di Candi Penataran. Rombongan itu tidak hanya singgah di Candi Penataran, tetapi juga ke tempat-tempat lain yang dianggap suci, yaitu Sawentar (Lwangwentar) di Kanigoro, Jimbe, Lodoyo, Simping (Sumberjati) di Kademangan dan Mleri (Weleri) di Srengat.
Hayam Wuruk tidak hanya sekali singgah di Blitar. Pada tahun 1357 Masehi (1279 Saka), Hayam Wuruk berkunjung kembali ke Blitar untuk meninjau daerah pantai selatan dan menginap selama beberapa hari di Lodoyo. Hal itu mencerminkan betapa pentingnya daerah Blitar kala itu, sehingga Hayam Wuruk pun tidak segan untuk melakukan dua kali kunjungan istimewa dengan tujuan yang berbeda ke daerah ini.
Pada tahun 1316 dan 1317, Kerajaan Majapahit carut marut karena terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Kuti dan Sengkuni. Kondisi itu memaksa Raja Jayanegara untuk menyelamatkan diri ke desa Bedander (sekarang Dander, Kabupaten Bojonegoro). dengan pengawalan pasukan Bhayangkara dibawah pimpinan Gajah Mada. Berkat siasat Gajah Mada, Jayanegara berhasil kembali naik takhta dengan selamat. Adapun Kuti dan Sengkuni berhasil diringkus dan kemudian dihukum mati. Oleh karena sambutan hangat dan perlindungan ketat yang diberikan penduduk Desa Bedander, maka Jayanegara pun memberikan hadiah berupa prasasti kepada para penduduk desa tersebut. Tidak diragukan lagi bahwa pemberian prasasti ini merupakan peristiwa penting karena menjadikan Blitar sebagai daerah swatantra di bawah naungan Kerajaan Majapahit. Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada hari Minggu Pahing bulan Srawana tahun Saka 1246 atau 5 Agustus 1324 Masehi, sesuai dengan tanggal yang tercantum pada prasasti. Tanggal itulah yang akhirnya diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Blitar setiap tahunnya.
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Blitar dalam dua periode terakhir.
Kabupaten Blitar terbagi menjadi 22 Kecamatan, 28 Kelurahan, dan 220 Desa (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2017, jumlah penduduk sebanyak 1.219.092 jiwa dengan luas wilayah 1.336,48 km² dan sebaran penduduk 912 jiwa/km².
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Blitar, adalah sebagai berikut:
Lambang daerah Kabupaten Blitar terdiri atas sembilan bagian dengan bentuk, macam, dan maknanya sebagai berikut.
Perekonomian masyarakat Kabupaten Blitar pada saat ini masih didominasi pada sektor pertanian, perikanan dan peternakan. Kabupaten Blitar termasuk salah satu pusat produksi telur terbesar di Indonesia. Daerah ini mampu memasok 70 persen telur untuk Jawa Timur dan berkontribusi 30 persen dari pasokan telur nasional. Pada 2018, total populasi ayam petelur di Kabupaten Blitar lebih dari 15 juta ekor dengan total produksi telur 155.802 ton. Aliran Sungai Brantas dan Sungai Lekso yang dimanfaatkan dengan adanya dua buah bendungan (Wlingi Raya dan Serut) membuat perngairan di Blitar sangat baik dan efektif. Dengan adanya pengairan tersebut mendorong sektor pertanian Blitar untuk memproduksi beras dan jagung utamanya di dataran rendah yang banyak dialiri sungai seperti Kecamatan Sanankulon, Garum dan Talun.
Selain itu, Kabupaten Blitar juga menghasilkan sayuran seperti cabai dan kentang di Kecamatan Panggungrejo dan Binangun dengan kontur daerah tinggi namun kering, serta kubis dan tomat di Kecamatan Gandusari dan Ngelgok dengan wilayah dataran yang cukup tinggi dan sejuk. Wilayah Kabupaten Blitar juga dikenal sebagai penghasil buah-buahan seperti buah pepaya di Kecamatan Sanankulon, nanas di Kecamatan Ponggok, serta rambutan dan manggis di Kecamatan Nglegok. Selain pertanian, terdapat pula perkebunan kakao yang berada di Kecamatan Bakung dan Doko, serta kopi dan teh yang tersebar di wilayah dengan dataran yang cukup tinggi, meliputi Kecamatan Ngelgok dan Gandusari yang terletak di lereng selatan Gunung Kelud dan Kecamatan Wlingi, Doko, Kesamben dan Selorejo yang terletak di lereng selatan Gunung Kawi. Terdapat pula tanaman tebu yang terletak di Kecamatan Udanawu, Serngat, Ponggok dan Binangun, serta hutan industri jati yang dikelola oleh Perum Perhutani di daerah selatan Sungai Brantas yang relatif tandus dan berkapur di Kecamatan Bakung, Kademangan dan Sutojayan.
Pada sektor perikanan terdapat budidaya perikanan air tawar seperti ikan koi, ikan uceng, ikan kutuk / gabus, ikan mujair yang mayoritas berada di kecamatan Srengat, Kesamben dan Wlingi, serta hasil laut dan tambak udang windu yang berada di Kecamatan Bakung, Wates, Panggungrejo dan Wonotirto. Aliran lava dari Gunung Kelud juga membawa manfaat bagi masyarakat Kabupaten Blitar, selain kesuburan tanah juga terdapat batu pecah dan endapan pasir sungai yang menjadi salah satu meterial bangunan dan banyak dikirim ke daerah kabupaten lain di Jawa Timur. Pada sektor lainnya, masyarakat Kabupaten Blitar juga bekerja dalam industri kecil dan menengah antara lain makanan tradisonal opak gambir, gula merah, sambal pecel, serta kerajinan kayu yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Blitar. Terdapat pengolahan minyak kenanga dan minyak asiri dari daun cengkih dan daun nilam di Kecamatan Doko. Sedangkan untuk industri besar terdapat pabrik rokok di Kecamatan Sanankulon, peternakan dan pengolahan susu sapi perah, di Kecamatan Wlingi, pengolahan teh di Kecamatan Gandusari, serta pabrik gula di Kecamatan Binangun.
Daftar Rumah Sakit di Kabupaten Blitar
Kabupaten Blitar dilintasi oleh jalan provinsi yang menghubungkan daerah ini dengan Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Malang. Stasiun-stasiun yang berada di Kabupaten Blitar adalah Garum, Talun, Wlingi, Kesamben dan Pohgajih. Sedangkan terminal bus dan MPU/mikrolet terdapat di Kesamben, Wlingi, Lodoyo, Kademangan dan Gawang.
Berikut ini rute kereta api yang melintas di Kabupaten Blitar berdasarkan revisi Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) tahun 2021:
Berikut ini adalah beberapa tempat wisata menarik di Kabupaten Blitar.
Peta Kabupaten Blitar
Peta Provinsi Jawa Timur
Hubungi Kami
Jadi meskipun Kamu berada di Blitar, namun kami jual raw food kucing di Blitar terbaik ini bisa dikirim dengan pemesanan secara online. Jadi jika Kamu ingin kucing kamu lebih sehat dengan mengikuti proses raw feeding segera hubung kami jual raw food kucing di Blitar, dengan pemesanan secara online.
Lokasi kami ada di:
Jl. Permata Inten No.1, Cisaranten Kulon, Kec. Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat 40293
“Raw Food GogogMeong membuat kucing kesayangan kamu lebih sehat, bulu lebat, gigi putih dan pup tidak berbau dengan makanan 100% protein hewani standard BARF Australia”